Anime dan donghua adalah dua bentuk animasi yang populer di seluruh dunia, tetapi mereka sering kali disalahartikan atau dipertukarkan oleh orang-orang yang tidak familiar dengan perbedaan mereka. Meskipun keduanya adalah produk animasi yang dibuat di Asia, anime berasal dari Jepang, sementara donghua berasal dari Tiongkok. Keduanya memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda, baik dalam hal gaya seni, cerita, budaya, maupun sejarahnya. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara anime dan donghua, sehingga pembaca dapat lebih memahami apa yang membuat kedua bentuk animasi ini unik dan menarik.
Asal Usul dan Sejarah Anime
Anime merupakan bentuk animasi yang berasal dari Jepang. Kata “anime” sendiri adalah kependekan dari “animation” dalam bahasa Inggris, tetapi di Jepang, kata ini digunakan untuk merujuk pada semua bentuk animasi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, di luar Jepang, istilah anime umumnya merujuk pada animasi yang dibuat di Jepang dengan gaya khas yang dimiliki oleh industri animasi Jepang.
Sejarah anime dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, dengan karya-karya awal seperti Namakura Gatana dan Katsudō Shashin yang dianggap sebagai pionir dalam dunia animasi Jepang. Namun, anime mulai dikenal secara luas di seluruh dunia pada tahun 1960-an, terutama dengan munculnya serial televisi seperti Astro Boy (Tetsuwan Atomu), yang diciptakan oleh Osamu Tezuka. Tezuka, yang sering disebut sebagai “Bapak Anime,” memainkan peran penting dalam membentuk industri anime menjadi seperti sekarang ini.
Sejak saat itu, anime terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya populer Jepang. Dengan berbagai genre yang mencakup aksi, petualangan, fiksi ilmiah, fantasi, romantisme, horor, dan banyak lagi, anime telah menjadi bentuk hiburan yang dicintai oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Asal Usul dan Sejarah Donghua
Donghua, di sisi lain, adalah animasi yang berasal dari Tiongkok. Istilah “donghua” berasal dari bahasa Mandarin yang berarti “animasi” (动画). Seperti anime, donghua mencakup semua bentuk animasi, tetapi dalam konteks internasional, istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada animasi yang dibuat di Tiongkok.
Sejarah donghua juga memiliki akar yang dalam, dengan animasi Tiongkok pertama kali muncul pada tahun 1920-an. Salah satu karya donghua paling awal yang terkenal adalah The Camel’s Dance (骆驼舞), yang dirilis pada tahun 1935. Namun, perkembangan donghua sempat terhambat oleh gejolak politik dan ekonomi di Tiongkok selama pertengahan abad ke-20.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, donghua mulai berkembang pesat dengan didirikannya Shanghai Animation Film Studio, yang menjadi pusat produksi animasi terbesar di Tiongkok. Salah satu karya donghua paling terkenal dari era ini adalah Havoc in Heaven (大闹天宫), sebuah film animasi yang diadaptasi dari cerita klasik Journey to the West.
Dalam beberapa dekade terakhir, donghua telah mengalami kebangkitan, terutama dengan munculnya internet dan platform streaming yang memungkinkan donghua untuk menjangkau audiens internasional. Banyak donghua modern yang mendapatkan popularitas di luar Tiongkok, seperti The King’s Avatar (全职高手) dan Mo Dao Zu Shi (魔道祖师), yang menunjukkan bahwa donghua semakin diakui sebagai bentuk animasi yang memiliki kualitas dan daya tarik tersendiri.
Gaya Seni dan Animasi
Salah satu perbedaan paling mencolok antara anime dan donghua adalah gaya seni dan animasi yang digunakan. Meskipun keduanya menggunakan teknik animasi yang serupa, ada beberapa perbedaan yang membedakan mereka.
a. Anime
Gaya seni anime dikenal dengan karakter-karakter yang memiliki mata besar, ekspresi wajah yang ekspresif, dan desain yang cenderung menekankan keindahan estetika. Mata besar yang sering ditemukan pada karakter anime adalah hasil pengaruh dari gaya seni Osamu Tezuka, yang terinspirasi oleh animasi barat seperti Disney. Warna yang digunakan dalam anime biasanya lebih cerah dan kontras, dengan penggunaan shading yang jelas untuk menekankan dimensi dan gerakan.
Selain itu, anime juga dikenal dengan penggunaan teknik-teknik animasi yang unik, seperti “limited animation” (animasi terbatas) di mana gerakan karakter sering kali minimal untuk mengurangi biaya produksi. Teknik ini sering dikompensasi dengan penggunaan sudut kamera yang dinamis, efek visual, dan dialog yang kuat untuk menjaga alur cerita tetap menarik.
b. Donghua
Di sisi lain, gaya seni donghua cenderung lebih bervariasi dan sering kali dipengaruhi oleh seni tradisional Tiongkok. Desain karakter dalam donghua biasanya lebih realistis dibandingkan dengan anime, meskipun ada juga donghua yang menggunakan gaya yang lebih kartunis. Warna yang digunakan dalam donghua cenderung lebih lembut dan hangat, mencerminkan estetika seni lukis Tiongkok.
Donghua juga dikenal dengan penggunaan detail yang rumit dalam latar belakang dan pakaian karakter, sering kali mencerminkan budaya dan sejarah Tiongkok. Selain itu, gerakan dalam donghua cenderung lebih halus dan lebih cair dibandingkan dengan anime, yang sering kali menggunakan teknik animasi terbatas.
Cerita dan Tema
Perbedaan lain yang signifikan antara anime dan donghua adalah dalam hal cerita dan tema yang diangkat. Meskipun keduanya memiliki beragam genre dan tema, ada beberapa kecenderungan yang membedakan mereka.
a. Anime
Anime sering kali mengeksplorasi tema-tema yang luas dan beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga dunia fantasi yang kompleks. Beberapa genre populer dalam anime termasuk mecha (robot besar), shonen (aksi untuk remaja laki-laki), shojo (romantis untuk remaja perempuan), isekai (dunia paralel), dan seinen (untuk dewasa).
Tema-tema yang diangkat dalam anime sering kali lebih berani dan eksperimental, dengan cerita yang tidak takut untuk mengeksplorasi isu-isu sosial, politik, dan filosofis. Misalnya, anime seperti Neon Genesis Evangelion mengeksplorasi tema eksistensialisme dan depresi, sementara Attack on Titan mengangkat isu-isu tentang kekuasaan, perang, dan kebebasan.
b. Donghua
Donghua, di sisi lain, sering kali lebih fokus pada cerita yang berakar pada budaya, mitologi, dan sejarah Tiongkok. Banyak donghua yang diadaptasi dari novel wuxia (kisah petualangan dan seni bela diri) atau xianxia (kisah fantasi tentang para dewa dan makhluk immortal), yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Tiongkok.
Tema-tema dalam donghua cenderung lebih konservatif dibandingkan dengan anime, dengan penekanan pada nilai-nilai seperti kehormatan, keluarga, dan patriotisme. Meskipun demikian, donghua modern juga mulai mengeksplorasi tema-tema yang lebih luas, termasuk isu-isu sosial dan politik, meskipun sering kali disampaikan dengan cara yang lebih halus dan simbolis.
Produksi dan Industri
Produksi dan industri anime dan donghua juga memiliki perbedaan yang signifikan, yang mencerminkan budaya dan ekonomi masing-masing negara.
a. Industri Anime
Industri anime di Jepang sangat besar dan terorganisir dengan baik. Ada ratusan studio anime di Jepang, seperti Toei Animation, Studio Ghibli, dan Madhouse, yang telah menghasilkan ribuan serial televisi, film, dan OVA (Original Video Animation) yang dikenal di seluruh dunia.
Produksi anime sering kali melibatkan tim besar yang terdiri dari sutradara, penulis naskah, animator, pengisi suara, dan musisi. Proses produksi anime bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tergantung pada kompleksitas proyeknya.
Anime juga memiliki pasar internasional yang besar, dengan distribusi melalui saluran televisi, layanan streaming, dan penjualan DVD/Blu-ray di seluruh dunia. Ini membuat industri anime menjadi salah satu sektor hiburan paling menguntungkan di Jepang.
b. Industri Donghua
Industri donghua di Tiongkok masih relatif lebih kecil dibandingkan dengan anime, tetapi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Donghua dulu didominasi oleh produksi untuk anak-anak, tetapi kini telah berkembang untuk mencakup berbagai genre dan target audiens. Termasuk remaja dan dewasa.
Proses produksi donghua sering kali melibatkan kolaborasi antara studio animasi Tiongkok dengan perusahaan teknologi dan media, seperti Tencent dan Bilibili, yang berperan besar dalam mendistribusikan donghua melalui platform digital. Banyak donghua modern yang dirilis secara eksklusif melalui platform streaming, yang memungkinkan mereka untuk menjangkau audiens global.
Meskipun demikian, industri donghua masih menghadapi tantangan. Seperti masalah pembajakan, kurangnya sumber daya, dan persaingan dengan animasi dari Jepang dan Barat. Namun, dengan dukungan dari pemerintah dan investasi yang terus meningkat. Donghua diharapkan akan terus berkembang dan memperkuat posisinya di pasar internasional.
Penerimaan Internasional
Anime dan donghua memiliki penerimaan yang berbeda di kalangan penonton internasional. Anime telah lama menjadi fenomena global. Dengan penggemar yang tersebar di seluruh dunia, sedangkan donghua baru mulai mendapatkan pengakuan di luar Tiongkok.
a. Penerimaan Anime
Anime telah menjadi bagian penting dari budaya populer global. Dengan adanya konvensi anime, komunitas cosplay, dan fanbase yang besar di seluruh dunia, anime telah melampaui batas-batas budaya dan bahasa. Serial anime seperti Naruto, One Piece, dan Dragon Ball telah menjadi ikon global, dikenal oleh penggemar dari berbagai latar belakang.
Anime juga mendapat pengakuan kritis di luar Jepang, dengan beberapa film anime memenangkan penghargaan internasional. Seperti Spirited Away (Sen to Chihiro no Kamikakushi) yang memenangkan Academy Award untuk Best Animated Feature pada tahun 2003.
b. Penerimaan Donghua
Donghua, meskipun masih relatif baru di pasar internasional, telah mulai menarik perhatian penonton di luar Tiongkok. Beberapa donghua, seperti The King’s Avatar dan Heaven Official’s Blessing, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dirilis di platform streaming internasional seperti Netflix.
Penerimaan donghua di luar Tiongkok masih bervariasi, dengan beberapa penonton yang menganggap donghua sebagai alternatif menarik untuk anime. Sementara yang lain mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan gaya dan cerita yang berbeda. Namun, dengan kualitas produksi yang terus meningkat dan cerita yang semakin beragam. Donghua memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dari lanskap animasi global.
Kesimpulan
Anime dan donghua adalah dua bentuk animasi yang memiliki asal-usul, gaya, cerita, dan industri yang berbeda. Meskipun keduanya berbagi beberapa kesamaan dalam hal teknik dan popularitas. Anime, dengan sejarah yang panjang dan pengaruh globalnya, telah menjadi bagian integral dari budaya populer di seluruh dunia. Donghua, di sisi lain, meskipun masih berkembang, menawarkan perspektif baru dan unik dalam dunia animasi. Dengan cerita dan gaya seni yang kaya akan budaya Tiongkok.
Kedua bentuk animasi ini menawarkan pengalaman menonton yang berbeda, dan keduanya layak untuk dieksplorasi oleh penggemar animasi di seluruh dunia. Dengan terus berkembangnya teknologi dan distribusi digital. Baik anime maupun donghua memiliki masa depan yang cerah dan akan terus berkontribusi pada dunia hiburan global.